Pada kesempatan kali ini, AIESEC kembali mengadakan acara yang bernama Youth Today. Acara ini bertujuan untuk memberitahu para pemuda bahwa pentingnya menjaga kesehatan mental pada saat sekarang ini. Acara ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 31 Oktober 2020 melalui aplikasi Zoom dan dihadiri oleh 230 peserta.
Acara webinar kali ini dibagi menjadi tiga sesi yang masing-masing sesinya diisi oleh speaker yang sangat inspiratif dan profesional dibidangnya. Untuk pembukaan sendiri dipandu oleh seorang moderator yang bernama Yustika Hadawani yang merupakan Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat dan pernah menjabat sebagai Local Comittee Vice President Outgoing Global Volunteer AIESEC Universitas Andalas tahun 2019.
Pembicara pertama adalah Dr.dr. Andani Eka Putra, M. Sc. Seorang Kepala Laboratarium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Universitas Andalas. Beliau menjelaskan beberapa permasalahan yang sedang terjadi pada saat sekarang ini yang berkaitan dengan kesehatan mental. Beliau mengungkapkan bahwa permasalahan terbesar Covid-19 adalah dimana munculnya ketakutan dari masyarakat.
Masyarakat yang dinyatakan positif Covid-19 memiliki emosi yang tidak stabil, maka dari itu bisa memperburuk keadaan dan kesehatan mereka. Maka dari itu beliau menghimbau kepada seluruh pemuda agar dapat memberikan edukasi kepada masyarakat agar tetap tenang pada saat sekarang ini dan menjaga komitmen mereka dalam menggunakan protokol kesehatan.
Kemudian, pada sesi kedua seorang influencer dan mantan penyitas Covid-19 berbagi cerita kepada kita semua bagaimana asal mula ia merasakan gejala Covid hingga ia mengalami perawatan di salah satu rumah sakit di Kota Padang.
Pada awalnya, Rania merasakan perubahan pada dirinya dimulai dari demam, kesulitan bernafas hingga hilangnya indra penciuman. Selain itu, Rania juga mengidap penyakit Gerd dan Anxiety yang mana sangat berpengaruh pada kesehatan tubuhnya.
Adanya Covid-19 menyerang pikiran dan bentuk kecemasan, jika kecemasan sudah berlebihan maka akan berpengaruh pada kondisi lambung Rania sendiri. Selama menjalani perawatan dan proses penyembuhan, Rania menegaskan kepada dirinya bahwa ia harus tetap bahagia.
Berbagai kegiatan yang ia lakukan agar tidak stress selama menjalani perawatan dengan melakukan olahraga ringan dan juga mengkonsumsi makan dengan gizi yang seimbang.
Untuk sesi terakhir diisi oleh Indira Putri Alpian, salah seorang yang pernah mengikuti kegiatan exchange ke Sakarya, Turkey pada tahun 2019. Indira mengikuti project yang bernama Break Up The Barrier Project. Indira menjelaskan tentang apa itu gangguan mental. Gangguan mental adalah seseorang yang terlahir dengan normal, namun pada saat berinteraksi dengan lingkungan ia mengalami gangguan psikologis.
Stress sangat mempengaruhi gangguan mental, yang mana stress bisa dibawa dari faktor biologi dan juga ekologikal. Lingkungan sangat berpengaruh pada gangguan mental seseorang, yang mana lingkungan bisa dijadikan sebagai terapi penyembuhan namun bisa juga sebagai penyebab kesehatan mental itu semakin memburuk.
Banyak pelajaran yang bisa Indira petik selama mengikuti project. Disaat Indira mulai merasa jenuh dan berat mengalami kehidupan, di project ini ia dapat menenangkan dirinya dan mempelajari perbedaan dan bagaimana kehidupan disana.
Untuk teman-teman yang tertarik merasakan apa yang Indira rasakan, AIESEC Universitas Andalas memberikan kesempatan kepada teman-teman semua untuk men-challenge diri hidup di negeri orang yang semua serba dilakukan sendiri. Program Global Volunteer ini dilaksanakan selama enam minggu dan bisa diperpanjang sesuai dengan kesepakatan. Tunggu apa lagi, setelah pandemi usai, yuk Exchange!