Infosumbar.net – Ada beragam jenis rumah adat Minangkabau, Sumatera Barat. Rumah adat atau yang dikenal dengan Rumah Gadang memiliki ciri khas tersendiri dan berbeda dari rumah adat suku lainnya di Indonesia.
Berikut ini ada 7 jenis rumah gadang Minangkabau :
1. Rumah Gadang Gajah Maharam
Rumah Gadang Gajah Maharam adalah rumah adat Sumatera Barat yang dikenal paling mewah.
Sebab, rumah ini memiliki ukuran yang sangat luas dengan desain bangunan menyerupai istana megah sebuah kerajaan.
Keseluruhan bangunan terbuat dari kayu-kayu berkualitas tinggi, seperti kayu juar, surian, dan ruyung.
Sementara atapnya terbuat dari seng yang menambah cita rasa modern pada bangunannya.
Untuk membangun rumah adat ini pun tidak boleh sembarangan. Ada beberapa syarat unik yang harus dipenuhi, seperti saat membangunnya rumah harus menghadap ke arah utara dengan dinding sisi timur, barat, dan selatan yang ditutupi sasak.
Rumah adat ini sendiri terdiri dari 4 kamar yang dihiasi ukiran khas Minangkabau di bagian pintupintu kamar.
Bahkan, dibutuhkan setidaknya 30 tiang penopang untuk membangun rumah adat yang satu ini.
Banyaknya tiang penopang ini membuat Rumah Gadang Gajah Maharam dianggap sebagai bangunan yang tidak hanya indah dan megah, tetapi juga tahan gempa.
2. Rumah Gonjong Ampek Baanjuang, Salah Satu Jenis Rumah Adat Sumatera Barat
Rumah adat selanjutnya dari Sumatera Barat adalah Rumah Gonjong Ampek Baanjuang.
Dahulu, rumah adat ini adalah hunian khas yang wajib didirikan di wilayah adat Luhak Nan Tigo.
Sesuai dengan namanya “ampek” yang berarti empat, rumah adat ini memiliki empat buah gonjong di atas atap.
Rumah adat ini setidaknya terdiri dari tujuh ruangan dengan ciri khas tambahan anjung di sisi kiri dan kanan bangunan.
Jika kita bandingkan dengan rumah adat Sumatera Barat yang lain, rumah Gonjong Ampek Baanjuang ini terlihat lebih besar dan lebih mewah. Rumah adat ini pun bukan hanya dianggap sebagai tanda adat bagi masyarakat setempat, tetapi juga berfungsi sebagai rumah keluarga besar.
3. Rumah Gadang Gonjong Limo
Nama rumah adat Gadang Gonjong Limo berasal dari nama sebuah daerah di Kota Padang, yakni Luhak Limo.
Bangunan rumah adat ini memiliki ciri khas adanya penambahan gonjong di sisi kanan dan kiri bangunan dengan ukuran yang lebih kecil.
Atapnya terdiri atas lima buah bagian yang ujungnya lancip di setiap sisi. Akhiran dari Rumah Gadang Gonjong Limo ini mirip dengan Rumah Gadang Gajah Maharam.
Sayangnya, keberadaan rumah adat ini mulai tergerus zaman. Jika ingin melihat keindahannya yang masih bertahan, maka bisa ditemui di Kota Payakumbuh, Sumatera Barat.
4. Rumah Gonjong Anam
Bentuk bangungan Rumah Gonjong Anam sedikit mirip dengan Rumah Gadang Gajah Maharam.
Namun, rumah adat ini memiliki desain yang lebih modern. Penutup kolong rumah atau yang dalam bahasa setempat disebut “salangko” terbuat dari papan, bukan anyaman bambu seperti rumah gadang lainnya.
Rumah ini terlihat unik dengan ukiran khas suku Minangkabau di sisi rumah. Bangunannya juga ditambah dengan anjung dan memiliki jumlah jendela yang lebih banyak.
5. Rumah Gadang Batingkek
Sesuai dengan namanya, Rumah Gadang Batingkek ini terlihat unik karena bangunannya yang memiliki banyak tingkat.
Desain dari rumah adat ini hampir mirip dengan Rumah Gadang Gajah Maharam. Hanya saja, Rumah Gadang Batingkek terlihat lebih besar dan lebih megah.
Model bangunan Rumah Gadang Batingkek ini terdiri atas gonjong yang bertingkat-tingkat dengan bentuk yang runcing dan melengkung ke atas. Tidak hanya itu, terdapat juga dua gonjong yang menghadap ke depan rumah dan berfungsi sebagai jendela atau pelindung rumah.
Sekilas, rumah adat ini terlihat kuno dan cukup tua, tetapi Rumah Gadang Batingkek ini dipercaya tahan gempa. Jika ingin melihat rumah adat yang satu ini di zaman sekarang, maka kita bisa mengunjungi wilayah Singkarak. Di daerah tersebut masih banyak masyarakat yang memiliki rumah dengan bentuk Rumah Gadang Batingkek.
6. Rumah Gadang Surambi Papek
Nama Rumah Gadang Surambi Papek diambil dari kata “bapamokok” dan “papek”. Bapamokok dalam bahasa Minang berarti pengakhiran pada sisi kanan dan kiri rumah.
Sedangkan papek dapat diartikan sebagai pintu masuk dari arah belakang. Itulah sebabnya bagi siapa pun yang ingin memasuki rumah Gadang Surambi Papek ini hanya boleh lewat melalui pintu belakang. Bukan tanpa alasan, dalam adat Minang, hal ini memiliki makna bahwa pemiliki rumah adat yang satu ini adalah perempuan, sehingga bagi laki-laki hanya boleh menumpang saja atau dengan kata lain tidak boleh menetap di rumah tersebut.
Perlahan, arsitektur rumah adat ini pun mulai dimodifikasi dengan gaya modern sehingga terlihat semakin berkembang. Terlihat dari pintu masuknya tidak lagi berada di belakang, melainkan diganti menjadi di depan seperti rumah pada umumnya.
7. Rumah Gonjong Sibak Baju, Termasuk Jenis Rumah Adat Sumatera Barat
Jenis rumah adat yang terakhir adalah Rumah Gonjong Sibak Baju. Rumah adat ini terlihat begitu unik karena bentuknya yang mirip dengan belahan pakaian tradisional Sumatera Barat. Hal ini juga yang menyebabkan rumah jenis ini dijuluki sebagai “sibak baju”, yang mana dalam bahasa Minang berarti belahan baju.
Untuk membangun rumah ini dibutuhkan bahan utama seperti kayu dan sasak. Rumah Gonjong Sibak Baju terdiri atas lima ruangan, dan terdapat dua gonjong yang dibangun di tengah rumah.
Kedua gonjong tersebut bertemu pada bagian yang biasanya ditandai oleh garis laris dengan jalur
menurun. Desain rumah adat yang satu ini memang masih meniru model bangunan rumah Gadang Gajah. (*)