Sumatera Barat bisa dibilang tidak mempunyai kekayaan alam yang melimpah seperti daerah lain untuk diekspolrasi dan dijadikan tumpuan pendapatan. Tapi beruntung Sumbar punya keindahan alam yang mengagumkan dan punya daya saing yang bisa dijual untuk bidang pariwisata.
Namun sayangnya, masih banyak persoalan terkait pengelolaan pariwisata di Sumbar. Mulai dari tata kelola hingga budaya dan kebiasaan masyarakatnya. Kalau Sumbar mau maju harusnya kebiasaan berikut ini harus dihilangkan:
1. Corat-Coret di Tempat Wisata
Ada tempat wisata yang udah bagus-bagus dibikin, tapi akhirnya malah dikotori lagi. Mirisnya yang mengotori kadang malah warga sekitar yang tangannya gatel kalau liat yang bersih-bersih.
Banyak banget tempat wisata yang dicorat-coret. Kadang gemes sendiri sih ngeliat tempat wisata yang udah bagus tapi malah dijahili seperti itu. Kalau coretannya mempunyai nilai seni mah nggak apa-apa. Ini malah bikin coretan si anu love si anu -_-
2. Mesum di Tempat Wisata
Nah, ini nih yang jadi penyakit. Entah kurang tempat atau kurang hiburan ada aja yang memanfaatkan tempat wisata untuk kegiatan mesum. Mbok ya, kalau mesum itu di kamar pribadi atau nikah sekalian biar halal.
Perbuatan-perbuatan kayak gini selain menyebalkan juga bikin risih, apalagi kalau wisatawan misalnya membawa keluarga, ada anak-anak. Kadang lebih menyebalkan lagi tempat-tempatnya malah disediakan sama warga sekitar yang hidup dari lokasi wisata tersebut.
3. Harga Makanan Tergantung Yang Beli
Ada yang pernah mengalami, makan di tempat-tempat wisata dan harganya kelewat mahal? Banyak. Sudah jadi rahasia umum, kalau ini adalah salah satu penyakit penjual makanan di tempat-tempat wisata.
Meskipun tidak semua, tapi karena banyak yang mengalami akhirnya menjadi stigma negatif. Kadang harga makanan tergantung dari plat mobil. Kalau plat BA harga normal, kalau plat B, BM, BK dan luar daerah lainnya harga bisa dua kali lipat.
4. Tarif Parkir Yang Seenaknya
Lebaran tahun ini tarif parkir di Kota Bukittinggi mencapai Rp 20 ribu untuk mobil dan Rp 10 ribu untuk sepeda motor. Keren ya? Walaupun misalnya kamu punya duit banyak, untuk harga parkir segitu rela nggak? Kalau saya sih nggak, karena tarif parkir harus sesuai aturan. Kalau aturannya emang Rp 20 ribu baru saya rela.
Tapi usut punya usut katanya sih yang menerapkan parkir mahal itu oknum yang tidak bertanggung jawab. Sudah ditangkap. Tapi nggak tahu entah dilepasin lagi atau dihukum.
5. Wisatawan Yang Membuang Sampah Sembarangan
Ada tempat wisata bagus. Share di infosumbar. Kemudian terkenal. Kemudian tempatnya rusak dan kotor. Sering banget hal seperti ini kejadian. Seperti Bukit Nobita yang beberapa waktu lalu hits di Kota Padang. Udah ngehits, eh yang pengen gaul malah buang sampah disitu sampai Bukitnya jadi kotor.
Kadang jadi malas share tempat-tempat wisata baru yang bagus-bagus. Ujung-ujungnya malah dirusak sama segelintir anak-anak muda yang pengen terlihat kekinian. Share pulau-pulau bagus, eh besoknya ada yang nyabutin terumbu karangnya buat foto-foto -_-