Infosumbar.net- Dalam pernikahan adat Minangkabau,suntiang menjadi suatu simbolis bagi perempuan yang sudah dewasa. Sekaligus, menjadi lambang beratnya sebuah tanggungjawab yang akan dibawanya setelah menikah hingga memiliki keluarga suatu saat nanti. Suntiang merupakan suatu perhiasan kepala yang bertingkat bewarna keemasan yang dipakai oleh perempuan Minangkabau. Selain itu Suntiang juga mempunyai berbagai jenis bentuk, dari pada Dunsanak Infosumbar Penasaran.
Berikut ini macam-macam suntiang yang ada di Minangkabau:
1.Suntiang menurut Ukuran terdiri atas:
- Suntiang Gadang
yang berarti suntiang besar yang biasanya dipakai oleh anak daro (mempelai perempuan) ketika resepsi pernikahan.
- Suntiang Ketek
yang berarti suntiang kecil yang biasanya di gunakan oleh sumandan yang menjadi pengirim pengantin mempelai perempuan Ketika menikah inilai yang yang digunakan oleh adat Minangkabau.Selain itu dapat digunakan disaat acar karnaval budaya, dan acara adat lainnya.
2.Suntiang Menurut Bentuk
- Suntiang Pisang Saparak
berasal dari kabupaten Solok dari segi bentuknya terlihat berbeda dengan suntiang biasanya. Suntiang ini bermotif hiasan yang terletak pada bagian depannya dan bagian luarnya terdapat juga berbagai macam hiasanya seperti bunga yang bewarna keemasan.
- Suntiang Kambang Loyang
berasal dari daerah Pariaman yang memiliki bentukan setengah lingkaran dilengkapi dengan hiasan yang ada didepannya berbentuk hiasan bunga yang bergoyang oleh karena itu disebut sebagai Suntiang Kambang Loyang.
- Suntiang Pisang Saikek
biasanya digunakan oleh masyarakat pesisir selatan, yang memiliki bentuk yang hampir menyerupai suntiang pada umunya. Suntiang ini dilengkapi dengan hiasan kecil-kecil yang ada dibelakangya disertai dengan hiasan lainnya.
3.Suntiang Menurut Ikat
- Suntiang Ikek Pasisia
yang memiliki bentukan lurus dan setengah kotak,dan juga memiliki bentukan hiasan yang terlihat lebih simple dan elegan dibandingkan suntiang lainnya.
- Suntiang Ikek Kurai
yang berasal dari kota Bukitinggidengan bentukan suntiang lebih kecil dan tidak terlalu mengembang.
- Suntiang Ikek Solok Selayo
berasal dari Kota Solok Selatan memiliki bentuk rupa sesuai dengan Pisang Saparak yang juga berasa dari solok tapi yang membedakan suntiang ini yaitu dilihat dari warna hitam yang terdapat pada baju beludru yang di pakai dan suntiang ini berukuran tidak terlalu tinggi.
- Suntiang Ikek Limo Puluah Kota
yang berasal dari Kabupaten Lima Puluh Kota yang memiliki bentuk rupa yang unik dan terlihat berbeda dengan suntiang pada umumnya yang biasanya berbentuk setengah lingkaran yang melingkar secara vertical namun terlihat berbeda dengan suntiang ikek limo puluah kota ini yang memiliki bentuk lingkaran secara horizontal lalu diatasnya terdapat hiasan yang menjulang tinggi.
- Suntiang Ikek Sijujuang Koto Tujuah
memiliki bentuk lebih kecil dan juga memiliki sedikit hiasan hiasan yang terdapat pada suntiang ini.
- Suntiang Ikek Sungayang
berasal dari kecamatan sungayang yang terdapat di Kabupaten Tanah Datar bentuk dasri suntiang ini hampir sama menyerupai dengan suntiang kembang Loyang yang berasal dari pariaman yang membedakan suntiang ini terlihat dari ukurannya. Suntiang kembang Loyang lebih besar dari suntiang sungayang