Infosumbar.net-Tanggal 24 April 2025 jatuh pada hari Kamis. Pada hari ini, terdapat sejumlah peringatan baik ditingkat nasional maupun internasional. Di tingkat nasional, ada peringatan mengenai Hari Angkutan Nasional, dan April Makasar Berdarah.
Sementara itu, ditingkat internasional, ada peringatan tentang Hari Solidaritas Asia-Afrika, Hari Bising Sedunia, dan Hari Multilateralisme dan Diplomasi untuk Perdamaian Internasional.
Peringatan-peringatan tersebut memiliki makna dan tujuan tertentu. Semua peringatan tersebut menjadi momen yang dapat dirayakan dengan sederhana. Apa saja makna dan tujuan dari peringatan tersebut? Berikut ulasannya!
1. Hari Angkutan Nasional
Hari Angkutan Nasional diperingati pada tanggal 24 April setiap tahunnya dalam rangka memperingati perkembangan angkutan umum di Indonesia. Angkutan memiliki peranan penting terkait proses pengembangan dan pembangunan di setiap wilayah Indonesia
Peringatan Hari Angkutan Nasional ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan transportasi umum. Dengan membudayakan naik transportasi umum, diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan polisi udara akibat asap kendaraan. Serta menjaga fasilitas umum untuk dapat terus tumbuh.
2. April Makasar Berdarah
Hari ini 29 tahun lalu, tepatnya pada tanggal 24 April 1996, terjadi peristiwa April Makassar Berdarah (Amarah). Dalam insiden itu, 3 mahasiswa meninggal dunia, ratusan mahasiswa luka-luka, dan puluhan orang lainnya ditangkap. Hal ini dipicu oleh kenaikan tarif angkutan umum.
Saat itu terjadi unjuk rasa yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di kota itu, seperti dari Universitas Muslim Indonesia (UMI), Universitas Hasanuddin (Unhas), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Alauddin, Universitas 45 dan IKIP Ujungpandang.
Unjuk rasa berlangsung serentak di depan kampus masing-masing dan menuntut pencabutan surat keputusan (SK) Gubernur Sulawesi Selatan No. 93 Tahun 1996 tertanggal 16 April 1996, tentang kenaikan tarif angkutan umum dalam kota (mikrolet) dari Rp 300 menjadi Rp 500.
Kenaikan tarif ini dianggap memberatkan, meski khusus bagi mahasiswa dan pelajar dikenakan potongan 40 persen. Mahasiswa mulai memblokir jalan, memaksa angkot untuk tidak beroperasi, menggulingkan sebuah truk sampah untuk memblokade jalan, hingga melempar batu ke arah supir angkot yang memaksa untuk tetap beroperasi.
Peristiwa tersebut memicu bentrokan antara mahasiswa dan petugas keamanan. Hingga akhirnya menyebabkan 3 mahasiswa tewas, ratusan lainnya luka-luka. Ketiga korban dikabarkan tewas karena tenggelam di sungai yang letaknya berada di belakang Kampus Universitas Muslim Indonesia (UMI).
3. Hari Solidaritas Asia-Afrika
Hari Solidaritas Asia-Afrika atau Hari Asia-Afrika diperingati setiap tahunnya pada tanggal 24 April. Pada KTT Asia Afrika tahun 2015, disepakati bahwa tanggal 24 April ditetapkan sebagai Hari Solidaritas Asia Afrika dan menetapkan Bandung sebagai ibu kota solidaritas Asia Afrika, serta mendukung berdirinya Asia Afrika Center di Indonesia.
Penetapan Hari Solidaritas Asia Afrika juga bertepatan dengan peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA). Peringatan ini menjadi momen bagi negara-negara Asia-Afrika untuk bekerjasama untuk saling memajukan baik dalam ekonomi, budaya, hingga hak-hak asasi manusia. Juga untuk saling menghormati dan memajukan perdamaian dunia.
4. Hari Sadar Bising Sedunia
Hari Sadar Bising Sedunia atau Hari Sadar Bising Internasional (International Noise Awareness Day) merupakan sebuah kampanye global, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan dampak dari kebisingan terhadap kesejahteraan dan kesehatan manusia, dan mendorong aksi untuk mengurangi paparan kebisingan.
Hari Sadar Bising ini didirikan pada tahun 1996 oleh Pusat Pendengaran dan Komunikasi. Peringatan ini sering kali ditandai dengan aksi massal seperti menutup telinga selama 60 detik untuk menyimbolkan dampak kebisingan, serta berbagai kegiatan edukasi dan kampanye untuk meningkatkan kesadaran.
Terakhir, ada Hari Multilateralisme dan Diplomasi untuk Perdamaian Internasional (International Day of Multilateralism and Diplomacy for Peace) yang juga diperingati setiap tanggal 24 April. Peringatan ini ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tanggal 12 Desember 2018.
Saat itu, Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi “Hari Multilateralisme dan Diplomasi Internasional untuk Perdamaian” (A/RES/73/127) dengan hasil pemungutan suara 144 setuju dan 2 tidak setuju. Multilateralisme dan diplomasi dipandang sebagai cara yang paling efektif untuk mencapai perdamaian dan kesejahteraan global, serta mengatasi berbagai tantangan yang tidak dapat diselesaikan oleh satu negara saja.
Melalui resolusi tersebut, Majelis Umum PBB mengundang semua negara anggota, pengamat, dan organisasi PBB untuk merayakan hari internasional tersebut dengan cara yang tepat dan menyebarluaskan manfaat multilateralisme dan diplomasi untuk perdamaian, termasuk melalui kegiatan pendidikan dan peningkatan kesadaran publik. (*)