infoSumbar
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • EKONOMI & BISNIS
    • TEKNO & SAINS
    • PENDIDIKAN
    • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • PADANG
    • SOLOK RAYA
    • AGAM – BUKITTINGGI
    • PARIAMAN LAWEH
  • GAYA HIDUP
    • OTOMOTIF
    • MUSIK
    • HIBURAN
    • KOMUNITAS
    • KULINER
    • WISATA
    • KESEHATAN
  • SERBA SERBI
    • BUDAYA & SENI
    • FOTO
    • PROFIL
    • EVENTS
      • SEMINAR
      • SENI & BUDAYA
      • LOMBA
      • MUSIK
    • VIDEO
    • DIREKTORI
  • ARTIKEL
  • INFOSUMBARPEDIA
  • LOWONGAN KERJA
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • EKONOMI & BISNIS
    • TEKNO & SAINS
    • PENDIDIKAN
    • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • PADANG
    • SOLOK RAYA
    • AGAM – BUKITTINGGI
    • PARIAMAN LAWEH
  • GAYA HIDUP
    • OTOMOTIF
    • MUSIK
    • HIBURAN
    • KOMUNITAS
    • KULINER
    • WISATA
    • KESEHATAN
  • SERBA SERBI
    • BUDAYA & SENI
    • FOTO
    • PROFIL
    • EVENTS
      • SEMINAR
      • SENI & BUDAYA
      • LOMBA
      • MUSIK
    • VIDEO
    • DIREKTORI
  • ARTIKEL
  • INFOSUMBARPEDIA
  • LOWONGAN KERJA
No Result
View All Result
infoSumbar
No Result
View All Result

Kampung Koto Padang Ranah, Representasi Budaya Matrilineal Minangkabau

17 Desember 2013 - 12:45 WIB
in Profil, Wisata
NewsRoomby NewsRoom
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Twitter
Kampung Koto Padang Ranah, Representasi Budaya Matrilineal Minangkabau
padang ranah
NGI/Feri Latief

Saat memasuki sebuah kampung di kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat, kami melewati sebuah patung besar perempuan mengenakan pakaian khas tradisional Minangkabau di tengah pertigaan jalan. “Belok ke kanan bang,” kata Silvia Devi, staf kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya Padang, kepada supir kendaraan yang kami tumpangi. Kendaraan pun berbelok ke kanan. Beberapa detik kemudian pandangan kami mulai tertuju pada rumah-rumah adat khas Minang, Bagonjong, di sisi kiri dan kanan jalan desa. Dari kondisinya, bangunan-bangunan kayu itu bisa ditaksir berusia sudah cukup tua.

Itulah kampung atau Nagari Koto Padang Ranah. “Ini rumah gadang, bentuknya bagonjong,” kata Osrifoel Oesman arsitek yang juga arkeolog yang ikut dalam rombongan. Bagonjong salah satu arsitektur rumah adat yang dimiliki Minangkabau. Cirinya adalah bentuk atapnya melengkung seperti tanduk kerbau. “Rumah gadang adalah milik perempuan dan diwariskan secara turun menurun ke anak perempuannya,” lanjutnya lagi.

Dalam sistem matrilineal Minangkabau, laki-laki sama sekali tidak dapat mewariskan hartanya. Kalau ia meninggal harta itu akan kembali kepada orangtua perempuannya atau kepada adik dan kemenakan perempuannya. Kecuali harta mata pencahariannya boleh diwariskan ke anak-anaknya.

Jadi rumah gadang dimiliki anggota keluarga garis keturunan perempuan secara bersama-sama. Kalau hendak dijual semua anggota keluarga yang memiliki harus mufakat bulat, satu saja yang keberatan maka tak boleh dijual. Karena itulah belum pernah ada rumah gadang yang pernah terjual.

Rumah gadang didiami oleh mereka yang segaris keturunan. Dalam bahasa minangnya adalah; saparuik (dari satu perut). Ayah atau suami ibu tidak termasuk anggota keluarga di rumah gadang istrinya, tetapi anggota keluarga dari rumah gadang ibunya. “Rumah gadang adalah simbol budaya matrilineal Minangkabau,” Osrifoel menambahkan.

IKLAN

Anak laki-laki yang mulai beranjak besar biasanya disuruh belajar mengaji dan menginap di surau. Mereka dibiasakan hidup berpisah dengan orangtua dan saudara perempuannya, tidak di rumah gadang lagi. “Tradisi ini salah satunya yang membuat kaum lelaki minang terbiasa merantau,” terang Osrifoel yang juga berdarah minang.

Di kawasan yang tak seberapa luas itu terdapat 76 rumah gadang. Ini merupakan konsentrasi rumah gadang terbanyak dalam satu lokasi di seluruh Sumatera Barat. Bukan saja sistem matrilineal dipegang teguh tapi juga tata kelola lingkungannya. Rumah-rumah gadang itu tertata rapih, ada pola yang diterapkan untuk jarak antar bangunan dan pekarangannya. Tata guna tanah dan tata guna airnya juga diatur semuanya secara musyarawah dan mufakat di balai adat. Keseimbangan ekologis dan kelestarian lingkungan menjadi pertimbangannya, sesuai dengan filosofi minang: ‘Alam takambang jadi guru’.

Memasuki kampung ini waktu seakan berhenti, jejeran rumah-rumah gadang yang terbuat dari kayu, walau tak seragam gaya dan ukurannya seakan membawa kita ke masa lampau. Antena-antena parabola di pekarangan rumah penduduk yang menyadarkan bahwa kita hidup di jaman modern.

Bermodalkan semua keunikan dan kekhasan itulah kawasan Koto Padang Ranah di Sijunjung diusulkan ke pemerintah untuk menjadi World Heritage. “Kampung ini representasi budaya matrilineal. Belum dapat dicari padanannya, baik di Indonesia maupun di dunia. Koto Padang Ranah tidak memiliki bandingannya dengan kawasan lain di dunia”, demikian salah satu argumen tertulis Pemerintah Provinsi Sumatera Barat yang dibagikan kepada peserta ‘Dialog Untuk Pengakuan Warisan Dunia (UNESCO)’ di balai adat Koto Padang Ranahdi Sijunjung, Sumatera Barat, tanggal 11 Desember 2013 yang lalu.

Kepala Subdit Warisan Budaya Nasional dan Dunia di Direktorat Jenderal Kebudayaan, Ibu Roseri Rosdy Putri, M .Hum, yang hadir di acara dialog tersebut menjelaskan setidaknya sudah ada empat titik di wilayah di Sumatera Barat yang diajukan ke pemerintah pusat untuk dijadikan world hetitage. “Jam Gadang di Bukiti Tinggi, kota Sawah Lunto, kota 1000 rumah gadang di Solok Selatan, dan Koto Padang Ranah di Sijunjung,” Roseri Rosdy menerangkan. “Usulan masyarakat akan kita tindaklanjuti. Tapi yang utama mereka harus melestarikan dulu apa-apa yang diusulkan. Seperti jangan membuat bangunan baru di zona-zona yang telah diusulkan, prosesnya masih panjang,” jelas Roseri Rosdy menutup pembicaraan.

(NGI/Feri Latief)

Tags: Kabupaten Sijunjungpadang ranahUNESCO

Related Posts

Sepi, Jumlah Penumpang dan Pesawat Penerbangan Domestik dan Internasional di BIM Turun

Sepi, Jumlah Penumpang dan Pesawat Penerbangan Domestik dan Internasional di BIM Turun

04 Oktober 2024
25.000 Peserta PENAS KTNA 2023 Telah Berada di Sumbar

Kunjungan Turis ke Sumbar Melalui Pintu Masuk BIM Naik, Wisman Asal Malaysia Mendominasi

03 Oktober 2024
Didaulat sebagai Pembina Olahraga Terbaik Tahun 2024, Begini Kiprah Mastilizal Aye Pimpin Askot PSSI Padang

Didaulat sebagai Pembina Olahraga Terbaik Tahun 2024, Begini Kiprah Mastilizal Aye Pimpin Askot PSSI Padang

26 September 2024
Tahun 1985 PSP Padang, Hendri Susilo Kini Kembali ke Tim “Kabau Sirah”

Tahun 1985 PSP Padang, Hendri Susilo Kini Kembali ke Tim “Kabau Sirah”

26 Maret 2024
Hotel Bintang 3 Jadi Pilihan Tertinggi Turis Asing yang Menginap Lama di Sumbar

Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Sumbar Turun, Hotel Bintang 4 Paling Anjlok

05 Maret 2024
Desa Wisata Silokek Sijunjung Raih Penghargaan Internasional, Asean Tourism Standard 2023

Desa Wisata Silokek Sijunjung Raih Penghargaan Internasional, Asean Tourism Standard 2023

11 Februari 2023

Berita Terkini

  • All
  • Berita Pilihan
  • Nasional
  • Sumbar

Belanja Tidak Terduga Tanggap Darurat Kota Padang Dikucurkan Sebesar Rp2,82 Miliar

Menkes RI Kunjungi Lubuk Minturun, Walikota Padang: Kebutuhan Dasar Warga Terdampak Harus Terpenuhi

Liga 4 2025/26: Seleksi Pemain PSP Dimulai, Ketua Umum Amril Amin: Bangun Tim Untuk Menjadi Pemenang

Kisah Heroik TRC Semen Padang dan Tim Gabungan: Selamatkan Warga Koto Tuo Pauh dari Terjangan Arus Batang Kuranji

Usai Kecelakaan Beruntun, Arus Lalin Solok-Padang Malam ini Masih Buka Tutup

Banjir, Longsor, dan Galodo Terjang Tanah Datar: 3.347 Jiwa Terdampak, 3.405 Mengungsi 

Berita Populer

  • Banjir Tak Kunjung Surut, Warga Kampung Gelapung Dipengungsian Kekurangan Logistik Hingga Dapur Umum

    Sejumlah Daerah di Sumbar Dilanda Banjir dan Tanah Longsor, Tiga Wilayah Ini Terparah

    507 shares
    Share 203 Tweet 127
  • Masih Dihantam Hujan, Masyarakat Sumbar Wajib Perketat Kewaspadaan

    493 shares
    Share 197 Tweet 123
  • Makin Parah! Hujan Tiada Henti Mengguyur Sumbar hingga Saat ini

    490 shares
    Share 196 Tweet 123
  • Empat Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Sitinjau Lauik, Satu Terjun ke Jurang Saat Hujan Lebat

    486 shares
    Share 194 Tweet 122
  • Berikut Nama nama Korban Banjir Bandang di Jembatan Kembar Padang Panjang yang Telah Berhasil Dievakuasi

    484 shares
    Share 194 Tweet 121
  • Contact
  • Redaksi
  • Visi dan Misi
  • Contact Us
  • About Us
  • Pedoman Media Siber

Website ini diterbitkan oleh PT Infosumbar Media Kreasi | © 2010 - 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • EKONOMI & BISNIS
    • TEKNO & SAINS
    • PENDIDIKAN
    • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • PADANG
    • SOLOK RAYA
    • AGAM – BUKITTINGGI
    • PARIAMAN LAWEH
  • GAYA HIDUP
    • OTOMOTIF
    • MUSIK
    • HIBURAN
    • KOMUNITAS
    • KULINER
    • WISATA
    • KESEHATAN
  • SERBA SERBI
    • BUDAYA & SENI
    • FOTO
    • PROFIL
    • EVENTS
      • SEMINAR
      • SENI & BUDAYA
      • LOMBA
      • MUSIK
    • VIDEO
    • DIREKTORI
  • ARTIKEL
  • INFOSUMBARPEDIA
  • LOWONGAN KERJA

Website ini diterbitkan oleh PT Infosumbar Media Kreasi | © 2010 - 2022