Infosumbar.net – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Barat berencana membuat penangkaran buaya di Nagari Tiku V Jorong, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam.
Hal ini mengingat sering terjadi konflik buaya dengan manusia, bahkan sangat mengancam kenyamanan masyarakat.
Plt Kepala BKSDA Sumbar, Antonius Vevri mengatakan, penangkaran buaya penting untuk merelokasi buaya, supaya tidak lagi terjadi konflik dengan manusia.
Menurutnya, konflik ini terjadi akibat semakin sempitnya habitat buaya, sehingga satwa jadi terganggu dan muncul ke permukaan.
“Bahkan ketika terjadi konflik, kita tidak memiliki lokasi untuk merelokasi buaya,” ujarnya saat beraudiensi dengan Bupati Agam, Dr H Andri Warman, di Mess Pemkab Agam, Jum’at (25/8).
Untuk pembangunan penangkaran buaya katanya, salah seorang tokoh masyarakat Tiku V Jorong bersedia membebaskan lahan sekitar 2 hektar, bahkan masyarakat sangat mendukung dengan hal ini.
“Dari luas lahan sepertinya cukup untuk membangun gedung, kolam dan tempat parkir di kawasan penangkaran dengan anggaran sekitar Rp11 miliar,” katanya.
BKSDA Sumbar sudah membuat site plannya, dan meminta dukungan kepada Pemkab Agam serta nagari, begitu juga perusahaan kelapa sawit di daerah itu.
Dari site plan itu, penangkaran buaya juga bisa dikembangkan menjadi ekowisata yang bisa dikelola masyarakat.
“Terkait penangkaran buaya ini nanti kita akan lakukan workshop dengan pak bupati. Kita juga berharap Pemkab Agam mengundang pihak perusahaan kelapa sawit,” sebut Antonius.
Bupati Agam, Dr H Andri Warman menyambut baik rencana BKSDA Sumbar, yang akan membuat penangkaran buaya di Tiku V Jorong.
“Sudah seharusnya Agam memiliki penangkaran buaya, karena di Tiku V Jorong sering terjadi konflik buaya dengan manusia,” sebutnya.
Dengan begitu, ia mendukung rencana BKSDA Sumbar itu. Ini katanya, pekerjaan berat, yang harus dipersamakan demi kenyamanan masyarakat.
“Ini harus melibatkan semua pihak baik pemerintah, masyarakat maupun perusahaan yang ada,” katanya.
Bahkan ia juga mengaku tertarik dengan penangkaran buaya yang akan dibuat, selain menjamin kenyamanan masyarakat juga bisa dikembangkan jadi ekowisata.
“Tentu nanti ini akan menjadi objek wisata baru di Agam, yang bisa mendorong peningkatan ekonomi ke depan,” tukasnya.