Singgalang — Sekitar 40 persen dari 260 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Sumbar belum punya dokter gigi. Untuk mengisi kekurangan tersebut, Sumbar telah mengembangkan fakultas kedokteran gigi pada 2012 lalu.
Awalnya di Sumbar hanya terdapat satu Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), milik Baiturrahmah Padang. Baru tahun lalu Universitas Andalas mendirikan fakultas yang sama.
“Pendirian FKG di Unand untuk menghasilkan SDM yang masih kurang,” terang Kepala Dinas Kesehatan Sumbar, Rosnini Savitri kepada Singgalang Jumat (20/9). Dikatakannya, kekurangan dokter gigi tidak hanya terjadi di Puskesmas tapi juga di sejumlah RSUD.
Meski begitu pemerintah melalui programnya terus melakukan preventif, tentang cara merawat gigi yang baik dan benar. Program dimaksud adalah Unit Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS). Unit tersebut tidak saja untuk pelajar namun juga masyarakat umum. Mereka merupakan orangtua siswa dan keluarga masing-masing. Di unit itu pelajar dan masyarakat mendapatkan informasi tentang kesehatan gigi dan mulut. Seperti menggosok gigi dengan baik dan benar.
Selain kekuragan dokter gigi, Sumbar juga kekurangan perawat gigi. Untuk mengatasi persoalan itu, perawat umum diberdayakan guna memberi informasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi.
Dijelaskan Rosnini, selama ini banyak masyarakat yang menganggap sepele akan pentingnya kesehatan gigi. Itu dibuktikan dari hasil survei Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Baiturrahmah (Unbrah) Padang pada 2012, sekitar 70 persen anak usia sekolah di Kota Padang mengalami gangguan gigi berlubang. Itu karena kurangnya perhatian orangtua terhadap kesehatan gigi anak.
Masih dari survei Unbrah Padang, tingkat kunjungan masyarakat untuk merawat giginya ke dokter gigi, baru mencapai 7,8 persen. Angka itu masih jauh dibanding presentasi nasional 13,3 persen.
“Jangan anggap sepele tentang kesehatan gigi, apalagi gigi berlubang bisa infeksi. Lalu masuk ke dalam tubuh dan akan mengganggu pencernaan. Tidak hanya itu di bawah gigi juga banyak syaraf-syaraf, yang bisa menimbulkan berbagai penyakit kronis,” terangnya lagi. (107)
harian singgalang