Padang (infosumbar) – Sumatera Barat memiliki berbagai aspek potensial yang mendukung investasi, seperti kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih, serta memiliki pasar domestik halal yang besar dan berkembang pesat.
Di samping itu, dari segi akses kita juga mudah dijangkau, apalagi memiliki bandara yang sudah bertaraf internasional yang akan kembali dibuka. Juga punya Pelabuhan Teluk Bayur sebagai tempat export import yang didominasi oleh Crude Palm Oil (CPO), karena Sumatera Barat merupakan pronvisi agrikultur.
Beragam aspek potensial Sumatera Barat yang mendukung investasi ini dipaparkan Wakil Gubernur Audy Joinaldy pada International Webbinar dengan tema “Promoting Investment of Qatar in Indonesia: Challenges, Experience and Opportunities” via zoom di ruang VIP Bandara BIM, Rabu (30/3).
Ia menuturkan macam-macam potensi, baik dari sektor pariwisata, budaya dan agrikultur yang menjadi peluang bagi Sumatera Barat untuk memperluas jangkauan bisnis dan investor, serta menjalin kerjasama di berbagai aspek untuk kemajuan Sumatera Barat, maupun Indonesia.
“Dengan luas 42 juta kilometer persegi Sumatera Barat optimis mampu menjawab peluang dan tantangan investasi serta kerjasama dengan investor-investor asal Qatar,” ujar Audy optimistis
Audy menambahkan, akses darat, udara dan laut dalam menjangkau potensi yang tersebar diberbagai daerah di Sumbar pun sudah sangat mendukung dan juga merupakan kunci dalam pengembangan sektor pariwisata, agrikultur dan budaya ke depan.
Disamping itu, Sumatera Barat juga memiliki masjid raya yang meraih penghargaan sebagai one of most beautiful design in the world beberapa bulan yang lalu, serta memiliki situs warisan dunia yang sudah diresmikan UNESCO di kota Sawahlunto.
“Peluang investasi dan pengembangan di Sumbar masih sangat terbuka lebar, seperti di kawasan Mandeh, Kepulauan Mentawai, masih membutuhkan pengembangan resort, pulau cubadak dan masih banyak lagi yang lain,” sambungnya.
“Peluang dalam pengembangan resort di Sumatera Barat sendiri juga masih terbuka lebar. Di samping kepulauan, kita juga memiliki perikanan yang baik di sepanjang perairan, ini merupakan peluang besar di karenakan jumlah tangkapan kita yang banyak, namun daya tampung hasil tangkapan masih kurang, serta olahan ikan segar yang bisa berupa ikan kalengan pun dapat menjadi peluang bisnis di Sumatera Barat,” katanya melanjutkan.
Audy menjelaskan, walau dalam situasi pandemi Covid-19, di sektor agrikultur, baik kehutanan, perikanan maupun pertanian tetap stabil, dan semakin membaik tiap tahunnya, ini juga tentu menjadi daya saing Sumatera Barat dalam membuka peluang investasi dan bisnis.
“Sumatera Barat sendiri sangat terbuka untuk menjalin kerjasama baik dalam peluang dan proyeksi investasi, bahkan perihal pengurusan regulasi dan kebijakan dengan Qatar pun kita lakukan penyederhanaan agar memudahkan investor dalam menjangkau dan membangun bisnisnya disini,” tutup Audy.
Pemaparan Audy disambut baik oleh CEO Qatar Investment Authority Mansoor Bin Ebrahim Al Mahmoud, anggota dewan KADIN Qatar Mohamed Bin Jawhar, serta CEO Indosat Ooredo Hutchinson Vikram Sinha dari pihak Qatar.
Mereka menyampaikan ketertarikan pihaknya atas berbagai macam kesempatan dalam berinvestasi di Indonesia, khususnya di IKN dan juga Sumatera. (*)