Gempabumi dengan kekuatan magnitude 7,7 yang kemudian dimutakhirkan oleh BMKG menjadi magnitudo 7,4 telah mengguncang wilayah Kota Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah pada 28/9/2018 pukul 17.02 WIB (18.02 WITA).
Pusat gempa berada pada 10 km pada 27 km Timur Laut Donggala, Sulawesi Tengah. Gempa bumi ini kemudian memicu aktivasi peringatan dini tsunami oleh BMKG.
Berdasarkan laporan tsunami baru terjadi pada pukul 17.22 wib (18.22 WITA). ketinggian tsunami mencapai 1,5 meter. Sementara di pesisir Mamuju tinggi kenaikan air mencapai 6 cm.
BMKG kemudian mencabut peringatan dini tsunami pada pukul 17.36 WIB (18.36 WITA), setelah air kembali surut.
Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB juga membenarkan terjadinya Tsunami di Palu.
“Beberapa video yang didokumentasikan masyarakat dan disebarkan di sosial media mengenai tsunami di Kota Palu dan Donggala adalah benar.” Kata Sutopo.
Sementara itu untuk jumlah korban akibat gempa dan tsunami Palu saat ini masih dalam pendataan.
Kondisi di Donggala dan Palu saat ini juga dalam keadaan gelap gulita karena terputusnya arus listrik dari PLN. Selain itu komunikasi juga ikut terputus, menurut Sutopo ada sekitar 276 BTS yang tidak berfungsi.
Akses melalui Bandar Udara Mutiara Sis Al Jufri Palu ditutup dari 28/9/2018 pukul 19.26 WITA hingga 29/9/2018 pukul 19.20 WITA.
Saat ini Tim Reaksi Cepat BNPB juga telah bergerak menuju Donggala melalui Balikpapan. Dari Balikpapan, Tim Reaksi Cepat BNPB akan terbang ke Donggala menggunakan helicopter water bombing yang ada di Balikpapan.
TNI akan mengerahkan pasukan untuk membantu penanganan dampak gempa dan tsunami di Kota Palu dan Doggala. TNI menggerakan 7 SSK dari Yonkes, Yonzipur, Yonif, dan Yonzikon menggunakan 2 pesawat Hercules C-130.
Bagi yang ingin memberikan bantuan kepada korban gempa tsunami Palu bisa ke ACT
Berikut ini video detik-detik terjadinya tsunami di Kota Palu