Wikipedia mengatakan kalau Dongeng adalah bentuk sastra lama yang bercerita tentang kejadian khayalan yang luar biasa, dan kita anggap suatu hal yang tidak benar-benar terjadi. Dongeng bisa juga diartikan sebagai cerita tradisional atau cerita yang disampaikan secara turun-temurun dari nenek moyang kita.
Dongeng atau fairy-tale sudah bagian dari kehidupan kita, bahkan kita menimang-nimang dongeng dan mencintainya. Dulu ketika kita masih kecil, kita pernah didongengkan cerita-cerita fantasi oleh orangtua, atau kita pernah membaca sendiri cerita-cerita dari dunia khayalan tersebut.
Ketika kita dewasa, mungkin kita menganggap dongeng hal yang tidak penting lagi, berbeda ketika kita masih kecil dulu. Kita enggan membuka lembaran-lembaran cerita dunia fantasi yang kita kagumi.
Tapi, kali ini penulis akan mengajak kamu masuk ke dunia itu lagi, membangunkan mimpi-mimpi masa kecilmu, kalau dongeng itu ternyata masih menjadi bagian dari kehidupan kita. Ini 5 alasan kenapa kamu harus suka baca dongeng.
1. Bagian Dari Masa Kecil Kita
Saat kecil dulu, kita merengek-rengek kepada orangtua ingin didongengkan cerita Timun Emas dari Jawa Tengah , atau cerita Little Mermaid dari Hans Christian Andersen. Masih ingat kalo kamu kekeuh belum mau tidur kalau mama belum membacakan cerita dongeng-dongeng kesukaan kamu?
Bagaimana bisa kita meninggalkan sesuatu yang sudah menjadi bagian dari masa kecil kita? Kalau masih ada waktu, sempatkanlah membuka lembaran kisah-kisah fantasi kesukaan kamu dulu, sambil berkelana ke masa-masa indah dulu, dijamin kamu akan tersenyum sendiri mengingat hal yang itu.
2. Ikatan Emosional
Dongeng yang sudah menjadi bagian masa kecil kita akan selalu dekat dengan kita, bahkan kita punya hubungan emosional dengannya.
Hubungan emosional dengan dongeng itu sendiri, membuat kita merasa seperti mengunjungi teman lama, ketika kita sibuk dengan urusan-urusan orang dewasa, dan sesekali membuka buku dongeng yang sudah berdebu diatas lemari. Teman tidak melulu tentang teman satu kelasmu, orang yang kamu kenali. Teman bisa seperti buku, yang menunggu untuk dikunjungi kembali
3. Kengan Bersama Orangtua
Saat dewasa, mungkin ada yang jarang berinteraksi dengan orangtua. Dulu kita selalu bertanya banyak hal. “Mama, pelangi itu apa? Kenapa warnanya cuma merah kuning hijau? kenapa gak ada warna abu-abu?” Atau menanyakan hal yang jarang masuk akal, “Papa, apakah kita bisa tinggal di bulan?”
Dulu, setiap hari, setiap malam kita selalu ‘mengobrol’ dengan mereka, tiap malam mereka meninabobokkan kita dengan dongeng-dongeng dari dunia entah-berantah, membuat imajinasi kita berkeliaran kemana-mana.
Saat kita dewasa dan jarang’mengobrol’ dengan mereka, dongeng akan membantu kita untuk tetap merasa ‘dekat’ dengan orangtua. Bahwa dulu mereka dengan sabarnya, membuka imajinasi kita dengan cerita dongengnya, yang mungkin tanpa story-telling dari orangtua kita dulu, soft skill kita mungkin tidak sebaik seperti sekarang. Setidaknya itu yang penulis rasakan saat ini. Dongeng tidak hanya cerita khayalan belaka, tapi lebih dari itu.
4. Seperti Apa Kita Sekarang, Ditentukan Dari Apa Yang Kita Lakukan Dulu
Penulis-penulis besar terlahir dari kebiasaan suka membaca sejak kecil, membaca dongeng salah satunya. Kebiasaan membaca dongeng tidak hanya bisa menentukan karakter kita dimasa depan, soft skill, tapi juga bisa menentukan pekerjaan apa yang akan kita dapatkan nanti.
Bisa jadi sifat penyayang kamu berasal dari kisah-kisah dongeng penuh dengan nilai moral, yang pernah kamu baca sejak kecil. Siapa tahu, kamu diakdirkan menjadi penulis besar buku fiksi karna terinspirasi dari carita-cerita yang didongengkan oleh orang tua kamu dulu. We never know, right?
5. Inspiration Sources
Semua orang mungkin sudah tahu, kalau banyak membaca membuka sekat-sekat ketidaktahuaan. Saat sedang blank dengan kerjaan, kamu bisa membaca dongeng untuk mencari inspirasi, apalagi pekerjaan kamu sebagai penulis.
Mungkin pekerjaan kamu dikantor tidak ada hubungannya dengan cerita-cerita fantasi, tapi penulis ingin memberitahu sebuah rahasia besar.
Ide bisa datang dari mana saja, ide menjadi inspirasi, dan inspirasi bisa menghasilkan apa aja. Sebagai owner cafe, bisa jadi dengan membaca dongeng Timun Emas kamu mendapatkan ide menyajikan makanan dengan dengan bahan-bahan ketimun dan dilapisi dengan selai bewarna emas, tampilan menarik, tapi bisa dimakan. Keep searching, you never know what you get!
Begitulah, dongeng tidak hanya cerita bualan isapan jempol, cerita khalayan dari dunia entah-berantah. Tapi dongeng lebih dari itu, dongeng menjadi bagian dari kehidupan kita, membentuk ikatan emosional, membentuk karakter seperti apa kita di masa depan, menjadi kenangan.
Masih banyak alasan lain kenapa kita tidak boleh melupakan dongeng, dan harus suka membacanya, kalau kamu punya alasan lain, share di kolom komentar ya!