Pemerintah Kota Padang akhirnya meliburkan siswa sekolah untuk tingkat PAUD, TK dan SD selama dua hari yaitu jum’at (23/10) dan sabtu (24/10). Keputusan ini diambil mengingat memburuknya kualitas udara di Kota Padang akibat bencana Kabut Asap.
“Setelah rapat ketika usai Maghrib tadi, kita mengambil sikap bersama. Dari data yang kita kumpulkan dari Bapedalda Kota Padang dan BMKG Koto Tabang, kita menyimpulkan dan putuskan anak Sekolah Dasar (SD) ke bawah diliburkan,” kata Mahyeldi.
Walikota menyebut, untuk siswa SLTP dan SLTA tidak diliburkan alias tetap bersekolah. Meski tidak libur, siswa SLTP dan SLTA tetap dibantu dengan penggunaan masker.
Masker telah disediakan oleh Pemko Padang melalui Puskesmas terdekat dari sekolah. Saat ini ada sebanyak 80 ribu masker berada di Dinas Kesehatan Kota Padang dan 60 ribu masker yang tersebar di seluruh Puskesmas.
Angka Indeks Standar Pencemaran Udara untuk Kota Padang sendiri dalam dua hari terakhir diakui oleh Kepala Bapedalda Kota Padang Edi Hasymi memang memburuk. Bahkan kamis siang mencapai 377,30 ug/m3 atau berada pada level sangat tidak sehat.
“Angka ini sudah memasuki kategori sangat tidak sehat. Selama ini ISPU di Padang hanya di bawah 300. Namun kali ini cukup menanjak, makanya kita ambil sikap tegas,” kata Edi Hasymi.
Walikota mengimbau kepada seluruh orangtua untuk tetap menjamin anaknya yang libur sekolah agar tidak berkeluyuran di luar rumah. “Orangtua agar terus menjaga anak-anaknya untuk tidak beraktifitas di luar rumah selama libur supaya tidak terpapar kabut asap,” katanya.