infoSumbar
No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • EKONOMI & BISNIS
    • TEKNO & SAINS
    • PENDIDIKAN
    • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • PADANG
    • SOLOK RAYA
    • AGAM – BUKITTINGGI
    • PARIAMAN LAWEH
  • GAYA HIDUP
    • OTOMOTIF
    • MUSIK
    • HIBURAN
    • KOMUNITAS
    • KULINER
    • WISATA
    • KESEHATAN
  • SERBA SERBI
    • BUDAYA & SENI
    • FOTO
    • PROFIL
    • EVENTS
      • SEMINAR
      • SENI & BUDAYA
      • LOMBA
      • MUSIK
    • VIDEO
    • DIREKTORI
  • ARTIKEL
  • INFOSUMBARPEDIA
  • LOWONGAN KERJA
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • EKONOMI & BISNIS
    • TEKNO & SAINS
    • PENDIDIKAN
    • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • PADANG
    • SOLOK RAYA
    • AGAM – BUKITTINGGI
    • PARIAMAN LAWEH
  • GAYA HIDUP
    • OTOMOTIF
    • MUSIK
    • HIBURAN
    • KOMUNITAS
    • KULINER
    • WISATA
    • KESEHATAN
  • SERBA SERBI
    • BUDAYA & SENI
    • FOTO
    • PROFIL
    • EVENTS
      • SEMINAR
      • SENI & BUDAYA
      • LOMBA
      • MUSIK
    • VIDEO
    • DIREKTORI
  • ARTIKEL
  • INFOSUMBARPEDIA
  • LOWONGAN KERJA
No Result
View All Result
infoSumbar
No Result
View All Result

Anak – Hambatan atau Jembatan Kebahagiaan?

21 Mei 2015 - 14:27 WIB
in Artikel
NewsRoomby NewsRoom
Bagikan ke FacebookBagikan ke WhatsappBagikan ke Twitter
Saat bersama anak menjadi saat penuh kebahagiaan.

Saat bersama anak menjadi saat penuh kebahagiaan.

Saat bersama anak menjadi saat penuh kebahagiaan.
Saat bersama anak menjadi saat penuh kebahagiaan.

Banyak pasangan suami-istri mendambakan tuk miliki keturunan yang sehat, sholeh/sholehah, dan berprestasi cemerlang. Sebagian tak butuh waktu panjang untuk dapatkan momongan, sebagian yang lain perlu usaha tambahan untuk dapatkan keturunan.

Seperti apapun penantiannya, kehadiran sang buah hati selalu menambah keceriaan di rumah. Anak seolah menjadi jembatan kebahagiaan. Lewat merekalah orang tua dapatkan kebahagiaan yang didambakan.

Sayangnya, kegembiraan yang muncul di hari-hari pertama kehadirannya tak bertahan lama. Seiring waktu, keletihan mulai membayang-bayangi dalam keseharian papi-mami, selimut kehangatan berubah menjadi kegerahan.

Jembatan itu sekarang berubah sebagai dinding penghalang kebahagiaan. Keluhan demi keluhan bermunculan semakin menguatkan betapa sulitnya dapatkan kebahagiaan.

Tiba-tiba timbul kerinduan pada keadaan seperti dulu sewaktu belum ‘terganggu’ oleh tangisan bayi, rutinitas memandikan pagi – petang, mengganti popok, siapkan makanan, hingga keletihan-keletihan yang berhubungan dengan kesehatan. Anak menjadi beban sekaligus hambatan untuk menggapai kebahagiaan.

IKLAN

Lalu sadar ataupun tidak, atas keadaan yang tak terkendali dari hari ke hari mulai keluar kata-kata excuse.
“Maaf ya saya terlambat karena ngurusin si kecil dulu”.
“Hoam…ngantuk banget nih semalem lembur ngurusin si dedek”.
“Sorry ya, saya ga maksimal menyelesaikan tugasnya, semalem si kecil rewel”.
“Hmm jadi ga bisa menikmati saat berduaan dengan suami/istri lagi nih, ada si kecil yang minta perhatian”.

BACA JUGA :   UPI YPTK Padang dan Sanggar Seni Suayan Balenggek Sukses Jalankan Program PISN 2025 Kemdiktisaintek

Mungkin kata-kata yang muncul tidak seekstrim contoh-contoh di atas, tapi setidaknya kalimat yang semisal dengan itu pernah terdengar baik dari penuturan orang tua secara langsung ataupun terbaca dari status teman-teman di media online.

Bahkan ada juga yang (seolah) mengeluh karena karir terhambat atau malah terhenti karena harus mengurusi si buah hati yang dulunya (pernah) dinanti-nanti.

Pertanyaannya sekarang – sebagai pembelajaran buat kita semua – kenapa ada orang yang ‘merasa’ anak sebagai penghalang bagi kesuksesan ataupun kegembiraan di tengah keluarga?

Beberapa orang coba mengabaikan ‘ketidaksenangannya’ dengan kondisi yang ada. Yang terjadi adalah dia menyimpan api dalam sekam yang suatu ketika berubah menjadi bara api yang membakar segalanya.

Satu jawaban yang sering saya sampaikan ketika mendapatkan pertanyaan seperti di atas baik saat talkshow “Inspirasi Keluarga” di sebuah radio swasta di Padang, ataupun saat sesi tanya jawab dalam kelas-kelas parenting juga dalam seminar tentang pengasuhan anak adalah bahwa kebanyakan pasangan menjadi orang tua tanpa memiliki ilmunya.

BACA JUGA :   Cuaca Hujan Ringan Temani Aktivitas Warga Sumbar di Akhir Pekan

Coba perhatikan teman-teman kita yang bekerja di dunia perbankan, mereka bekerja tak lebih dari 10 jam / hari, 5 hari dalam seminggu, ada libur, ada cuti, ada juga tanggal merah. Tidak hanya mereka dituntut memiliki kualifikasi pendidikan yang tepat mereka juga dituntut memiliki ketrampilan tambahan.

Sebelum resmi bekerja mereka juga harus masuk kelas pelatihan dan mengikuti periode magang. Setelah bekerja pun mereka selalu diupgrade.

Nah…bagaimana dengan mereka yang menjadi orang tua? Berapa lama jam kerja orang tua dalam sehari? Adakah libur ataupun cuti? Lalu apa kualifikasi pendidikannya? Skill tambahan seperti apa yang dimiliki? Kapan ikut kelas pelatihannya? Dimana dan dengan siapa menjalani proses magangnya? Dan kapan terakhir UpGradingnya?

Demikianlah kenyataan yang ada saat ini, sebagian besar orang tua mengasuh anaknya dengan ilmu dan keterampilan parenting yang terbatas.

Akhirnya ada kecenderungan untuk mengulang pola asuh sebagaimana mereka pernah alami. Bila cara yang dilakukan tak mendapatkan hasil yang diharapkan mulailah mencari kesalahan lingkungan dan zaman.

BACA JUGA :   Hujan Ringan Masih Mengguyur Sejumlah Wilayah Sumbar Hari ini

Padahal kita tidak mungkin menyelesaikan masalah terkini dengan pola pikir masa lalu, karena itu menjadi orang tua haruslah dengan ilmu.

So, mari terus menambah ilmu parenting dan terus upgrade diri agar miliki cukup skill untuk mewujudkan impian kebahagiaan yang didambakan.

Dengan ilmu kita kan dapatkan kebenaran bahwa anak merupakan jembatan untuk meniti perjalanan penuh kebahagiaan di dunia menuju kebahagiaan abadi di akhirat nanti.

Dengan ilmu jualah kemudian timbul kesadaran betapa kesyukuran menjadi syarat utama keberhasilan pengasuhan.

“Teruslah belajar dan berlatih walau letih harus tertatih.”

[divider]

Artikel ini di tulis oleh :
Hasbi, SS, MEdm, twitter @HasbiParenting. Dikenal sebagai Family Coach & Parenting Expert dan berpengalaman dalam mengisi training dan seminar parenting di berbagai ibukota propinsi di Indonesia. Beliau memiliki lisensi Neuro Linguistics Programming dari NLP Society – Amerika Serikat dan sertifikasi Hypnotherapy dari Indonesia Board of Hypnotherapy – Lembaga Sertifikasi Hypnoterapi terkemuka di Indonesia. Menamatkan Master of Education dari Universitas ternama di Australia tahun 2004.

Tags: anakorang tuaparenting

Related Posts

UPI YPTK Padang dan Sanggar Seni Suayan Balenggek Sukses Jalankan Program PISN 2025 Kemdiktisaintek

UPI YPTK Padang dan Sanggar Seni Suayan Balenggek Sukses Jalankan Program PISN 2025 Kemdiktisaintek

20 November 2025
UPI YTPK Padang Hadirkan Inovasi Digital Berkolaborasi dengan Perguruan Seni Tradisi Singo Barantai Dalam Hibah PISN 2025 Kemdiktisaintek

UPI YTPK Padang Hadirkan Inovasi Digital Berkolaborasi dengan Perguruan Seni Tradisi Singo Barantai Dalam Hibah PISN 2025 Kemdiktisaintek

20 November 2025
Hujan Ringan Kembali Mendominasi Wilayah Sumbar pada Hari Rabu ini

Hujan Ringan Masih Mengguyur Sejumlah Wilayah Sumbar Hari ini

20 November 2025
Hari Pertama Tahun Ajaran Baru, Cuaca Sumbar Didominasi Hujan Ringan

Awal Pekan Ketiga di Bulan ini, Langit Sumbar Masih Dihantam Hujan Ringan-Petir

17 November 2025
Wilayah Sumbar Rabu ini Dihantam Hujan Ringan

Waspada Saat Liburan Akhir Pekan! Hujan Ringan-Sedang Terjang Sumbar hari Minggu ini

16 November 2025
BMKG Prediksi Hari ini 9 Wilayah di Sumbar Dilanda Hujan Ringan, 6 Wilayah Berawan, Sisanya Cerah

Cuaca Hujan Ringan Temani Aktivitas Warga Sumbar di Akhir Pekan

15 November 2025

Berita Terkini

  • All
  • Berita Pilihan
  • Nasional
  • Sumbar

Ulang Tahun ke-58, Indosat Perkuat Komitmen Hadirkan AI Lebih Inklusif

Perkuat Kesiapsiagaan, Wabup Mentawai Resmi Buka Sosialisasi dan Bimtek Sekolah Aman Bencana

Pemko Padang Paparkan Keberhasilan Implementasi KKI di Workshop Segmen Pemerintah Wilayah Sumatera

Bonus FORNAS “Ngambang”, Inorga KORMI Harus Menunggu Lagi

Pria 56 Tahun di Pulau Makan Ditangkap Polisi atas Dugaan Pencabulan Anak

Polantas Tetap Siaga di Tengah Hujan Deras, Warga Padang Beri Apresiasi Kota Padang

Berita Populer

  • Gagal Mendahului, Pemotor Asal Padang Meregang Nyawa di Lubuk Selasih Solok

    Gagal Mendahului, Pemotor Asal Padang Meregang Nyawa di Lubuk Selasih Solok

    378 shares
    Share 151 Tweet 95
  • Kecelakaan Beruntun Libatkan 3 Kendaraan di Solok, Seorang Pemotor Tewas

    370 shares
    Share 148 Tweet 93
  • Pemko Padang Tingkatkan Kompetensi Lurah dengan “Rabu Belajar” Setiap Pekan

    341 shares
    Share 136 Tweet 85
  • Bawa 10 Atlet ke Kejurnas 2025, POBSI Sumbar Fokus Pembinaan dan Rebut Medali

    338 shares
    Share 135 Tweet 85
  • Kuisioner PUSaKO FH Unand Cantumkan Opsi LGBTQIA+, Akademisi: Itu Pengakuan Diam-diam Gender Ketiga

    408 shares
    Share 163 Tweet 102
  • Contact
  • Redaksi
  • Visi dan Misi
  • Contact Us
  • About Us
  • Pedoman Media Siber

Website ini diterbitkan oleh PT Infosumbar Media Kreasi | © 2010 - 2022

No Result
View All Result
  • HOME
  • NEWS
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • EKONOMI & BISNIS
    • TEKNO & SAINS
    • PENDIDIKAN
    • OLAHRAGA
  • SUMBAR
    • PADANG
    • SOLOK RAYA
    • AGAM – BUKITTINGGI
    • PARIAMAN LAWEH
  • GAYA HIDUP
    • OTOMOTIF
    • MUSIK
    • HIBURAN
    • KOMUNITAS
    • KULINER
    • WISATA
    • KESEHATAN
  • SERBA SERBI
    • BUDAYA & SENI
    • FOTO
    • PROFIL
    • EVENTS
      • SEMINAR
      • SENI & BUDAYA
      • LOMBA
      • MUSIK
    • VIDEO
    • DIREKTORI
  • ARTIKEL
  • INFOSUMBARPEDIA
  • LOWONGAN KERJA

Website ini diterbitkan oleh PT Infosumbar Media Kreasi | © 2010 - 2022