infosumbar.net – Bupati Padang Pariaman, John Kenedy Azis (JKA) menetapakan status darurat bencana di daerah itu hingga beberapa hari kedepan. Tanggap darurat bencana tersebut ditetapkan atas dampak bencana banjir dan longsor yang melanda hampir diseluruh kecamatan di wilayah itu.
Dari data sementara, sekitar ribuan warga Padang Pariaman harus berada ditenda pengsungsian akibat rumahnya terndam banjir, sejumlah jalan dan jembatan mengalami rusak cukup parah, serta juga terdapat bangunan sekolah yang mengalami kerusakan akibat bencana banjir ini.
JKA mengatakan, status darurat bencana ditetapkan berdasarkan kajian mendalam berdasarkan dampak bencana, keterbatasan sumber daya lokal, serta rekomendasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dengan ditetapkannya Padang Pariaman menjadi daerah status darurat bencana, JKA memerintahkan kepada seluruh Aperatur Sipil Negera di daerah itu agar dapat turun langsung ke masyarakat guna membantu warga khusunya yang saat ini masih berada ditempat pengungsian.
“Semua personel terkait harus bergerak cepat, fokus pada keselamatan warga dan penanganan darurat,” tutur JKA, Senin (24/11).
Selain itu, JKA juga mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu mematuhi arahan petugas di lapangan demi keselamatan bersama.
Tidak hanya menetapkan status tanggap darurat, JKA juga turun langsung meninjau lokasi bencana serta memimpin proses evakuasi ratusan warga terdampak. Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman juga menyiapkan delapan titik dapur darurat dan telah mempersiapkan berbagai kebutuhan logistik, seperti beras, minyak, serta bahan makanan lainnya.
Sebagai langkah cepat untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi, JKA menambahkan bahwa hari ini pemerintah daerah telah menyiapkan 2.000 paket makanan siap saji yang akan didistribusikan ke seluruh titik lokasi bencana.
Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman terus berkoordinasi dengan berbagai pihak guna mempercepat penanganan darurat dan memastikan keselamatan seluruh warga terdampak.
John Kenedy Azis menyatakan pemkab meminta bantuan pemerintah pusat dalam penanganan bencana, mengingat banjir terutama disebabkan luapan sungai yang menjadi kewenangan Balai Wilayah Sungai Sumatra V.
“Pemerintah setempat bersama pihak terkait telah melaksanakan gotong royong untuk membersihkan sungai salah satunya Sungai Batang Ulakan beberapa bulan lalu agar aliran air bisa lancar namun hal itu belum membuahkan hasil maksimal karena banjir kembali terjadi,” ujarnya.
Sekretaris Daerah Padang Pariaman Rudy Repenal mengungkapkan, data sementara mencatat belasan lokasi terdampak bencana dalam tiga hari terakhir. “Itu masih data sementara, kami masih mendata karena data bisa berubah seiring dengan cuaca ekstrem yang masih berlanjut,” kata Rudy Repenal.
Meski tidak menimbulkan korban jiwa, bencana ini mengganggu aktivitas warga, khususnya mereka yang terisolasi akibat banjir. BMKG memprediksi cuaca ekstrem masih akan menerpa daerah ini hingga 27 November 2025. Pemkab terus berupaya memastikan penanganan optimal sekaligus mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah banjir yang kerap terulang di daerah tersebut. (*)







