Infosumbar.net – Kantor SAR Kelas A Padang menurunkan tim untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan terhadap tujuh warga yang terjebak di ladang akibat meluapnya air sungai di Nagari Salareh Aia Barat, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Minggu (23/11). Informasi awal diterima dari Yeni, Sekretaris Nagari Salareh Aia, pada pukul 13.48 WIB.
Peristiwa ini terjadi setelah tujuh warga berangkat ke ladang pada Sabtu (22/11/2025) sekitar pukul 08.00 WIB. Mereka membawa bekal untuk bekerja selama satu hari. Namun, hujan deras menyebabkan air sungai meluap dan memutus akses sehingga para warga tidak dapat kembali ke rumah.
Menurut laporan terakhir, para korban sempat melakukan kontak melalui telepon dengan salah satu survivor, Deni, pada pukul 20.00 WIB. Ia menyampaikan bahwa seluruh korban berkumpul di satu titik untuk berlindung. Namun hingga Minggu siang, mereka belum dapat dievakuasi dan membutuhkan bantuan segera.
Kepala Kantor SAR Padang mengatakan bahwa lokasi kejadian berada pada koordinat 0° 8’31.20″ LS dan 100° 2’43.50″ BT. Jarak dari Pos Pencarian dan Pertolongan Pasaman ke titik lokasi sekitar 35,6 kilometer secara garis lurus, atau sekitar 56,8 kilometer melalui jalur darat dengan estimasi waktu tempuh dua jam.
Ketujuh warga yang terjebak tersebut masing-masing bernama Febrianto (36), Amirudin, Abdul Hakim (45), Deni Irawan Roza (51), Yeni Novita (47), Dasman (44), dan Jisril Mahendra (17). Seluruhnya merupakan warga Salareh Aia Barat dan hingga kini masih berada dalam kondisi membutuhkan pertolongan.
Tim rescuer dari Pos SAR Pasaman diberangkatkan pada pukul 14.04 WIB menuju lokasi kejadian dengan membawa enam personel. Mereka dilengkapi alat utama dan peralatan SAR untuk menghadapi kondisi medan yang sulit akibat cuaca buruk.
Peralatan yang dibawa meliputi kendaraan rescue car, perahu karet LCR beserta mesin tempel, peralatan mountaineering, peralatan SAR air, perlengkapan medis, peralatan komunikasi, serta perlengkapan pendukung lainnya. Seluruh peralatan tersebut disiapkan untuk mendukung proses evakuasi di area berair dan minim akses.
Salah satu faktor penghambat utama operasi ini adalah tingginya debit air sungai yang terus meningkat akibat hujan. Kondisi cuaca di lokasi saat laporan diterima adalah hujan dengan kecepatan angin sekitar delapan knot, sehingga membuat proses evakuasi harus dilakukan dengan sangat hati-hati.
Kepala Kantor SAR Padang menegaskan bahwa tim akan berupaya maksimal untuk mencapai lokasi dan memastikan keselamatan seluruh warga yang terjebak. Pihaknya juga terus berkoordinasi dengan perangkat nagari dan unsur terkait untuk percepatan penanganan darurat (*)








