infosumbar.net – Petani di Sawah Padang Lindang, Kelurahan VI Suku, Kecamatan Lubuk Sikarah, Kota Solok mengeluh akibat kurangnya debit air ke sawah akibat musim kemarau.
Salah satu petani, Soni menyebutkan, saat ini petani di hamparan Sawah Padang Lindang yang berlokasi di belakang Kodim 03/09 Solok mengalami kesulitan air untuk mengairi lahan persawahan.
“Air irigasi ini sulit karena banyak kebocoran pada saluran irigasi Bandar Kapujan yang melintasi depan kantor Balaikota Solok,” katanya.
Lebih lanjut, Soni menyebutkan, dibandingkan bagian hulunya, pada aliran Sungai Batang Gawan, air irigasi tidak mengalami kendala dan memiliki debit air yang lancar.
“Akan tetapi, saat air ini mengalir menuju hamparan Sawah Padang Lindang tidak sampai akibat dari banyaknya kebocoran dan penumpukan sampah. Sehingga, ada beberapa titik saluran irigasi tersumbat,” ujarnya.
Tak hanya itu, masyarakat tani juga mengeluhkan susahnya akses untuk membersihkan saluran irigasi yang telah di tutupi oleh trotoar di sepanjang jalan Hamka.
Untuk itu, kumpulan petani di Padang Lindang mendatangi DPRD Kota Solok untuk menyampaikan aspirasi terkait berkurangnya debit air.
“Kalau dibiarkan bisa menyebabkan gagal panen. Kami harap DPRD Kota Solok bisa menbantu mencarikan solusi terkait kebocoran ini serta dapat membersihkan material lumpur hingga sampah yang tersangkut di bawah trotoar yang menutupi bandar batang kapujan,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Solok, Fauzi Rusli menyebutkan, irigasi Bandar Pamujan merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi.
Untuk melakukan perbaikan maupun renovasi, saluran irigasi tersebut tidak bisa diperbaiki dengan APBD Kota Solok.
“Kami telah menyampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum untuk berkoordinasi dengan pihak provinsi untuk mencarikan solusi perbaikan saluran irigasi batang pamujan tersebut,” tandasnya.
Selanjutnya, Fauzi Rusli juga melakukan kunjungan lapangan untuk melihat langsung kondisi Air Batang Gawan di Kawasan Munggu Tanah, Nagari Salayo Kabupaten Solok. Di mana, titik ini, merupakan hulu Sungai Batang Pamujan.
“Beberapa hal yang menjadi kendala yaitu adanya penumpukan material berupa pasir atau coral di pintu masuk air sehingga aliran air yang masuk ke saluran batang pamujan menjadi kurang lancar,” tandasnya.
Selain itu, terdapat tumpukan sampah yang menyumbat polongan bandar yang membuat air mengecil ke hilir saluran. (Ayi)








