infosumbar.net – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solok menyebutkan penilaian Adipura di Kota Solok telah selesai dilaksanakan. Untuk itu, ia menyebutkan telah memaksimalkan persiapan menghadapi penilaian tersebut, meskipun hanya dalam waktu yang relatif singkat.
“Penilaian Adipura kali ini telah selesai kemarin dilaksanakan pada 25-28 Agustus kemarin. Memang persiapan cukup singkat karena kami diberitahu hanya beberapa hari sebelumnya,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok, Edrizal kepada infosumbar.net
Dalam penilaian Adipura tahun ini, kata Edrizal terdapat sejumlah perbedaan diantaranya terdapat tiga indikator penilaian yang baru, dan tak sama dari tahun sebelumnya.
“Penilaian Adipura tahun ini terdiri dari tiga aspek utama, yakni 50 persen dari kebersihan dan keindahan kota, padahal sebelumnya penilaian 100 persen dari kebersihan dan keindahan kota,” ujarnya.
Lebih lanjut, 20 persen dinilai dari kebijakan daerah terkait pengelolaan sampah, kelestarian lingkungan, serta dukungan anggaran. Serta 30 persen lainnya dari pengelolaan sumber daya manusia dan fasilitas.
“Meskipun penilaian kali ini sangat singkat dibanding biasanya kami sudah memaksimalkan usaha dan penilaiannya,” tandasnya.
Disamping itu, DLH Kota Solok menegaskan bahwa kegiatan kebersihan di Kota Solok telah dilakukan setiap hari. Untuk mendukung penilaian, DLH juga telah menyiapkan titik pantau serta berkoordinasi dengan berbagai pihak dalam pemeriksaan di lapangan.
“Pemeriksaan mencakup beragam sektor, mulai dari jalan, sekolah, fasilitas kesehatan, perkantoran, saluran terbuka, Tempat Pembuangan Akhir (TPA), hingga pengelolaan sampah oleh kelompok masyarakat, komplek perumahan, maupun rumah sakit,” tandasny.
Sementara itu, Kota Solok sendiri tercatat sudah 11 kali masuk dalam penilaian Adipura, satu kali sertifikat pada tahun 2017. Edrizal optimis, Kota Solok akan kembali membawa pulang piala Adipura tersebut.
“Tahun ini menjadi kali ke-12, dengan hasil penilaian yang akan diumumkan pada 2026 mendatang. Kami optimis semoga hasil yang terbaik dan Kota Solok bisa kembali dapat pial adipura,” jelasnya.
Meski berbagai persiapan telah dilakukan, DLH menilai tantangan terbesar masih terletak pada rendahnya kesadaran masyarakat terhadap sampah.
“Banyak yang masih membuang sampah sembarangan. Persoalan utama ini yang harus kita hadapi bersama. Kami berharap masyarakat bisa lebih menghargai usaha yang sudah dilakukan agar Kota Solok tetap bersih,” tutupnya. (Ayi)








