Infosumbar – Setelah dilaporkan hilang kontak sejak dua hari lalu, Kapal Nelayan KM Rezki akhirnya ditemukan dalam keadaan selamat bersama dua orang nelayan di dalamnya. Penemuan berlangsung pada Minggu pagi (4/8/2025) sekitar pukul 09.35 WIB oleh tim SAR gabungan di perairan antara Pulau Panyu dan Pulau Karabak, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.
Kepala Kantor Basarnas Padang, Abdul Malik mengatakan kapal ini diketahui berangkat dari Pulau Sikakap menuju Carocok Tarusan pada 1 Agustus 2025 bersama kapal nelayan lainnya, KM Moji. Namun, pada 2 Agustus pukul 04.30 WIB, KM Rezki berpisah dengan KM Moji di sekitar Pulau Panyu. KM Moji berhasil tiba di Carocok, sementara KM Rezki tak kunjung muncul, memicu kekhawatiran dari sesama nelayan.
“Laporan hilangnya kapal diterima oleh BPBD Pesisir Selatan dari nelayan bernama Dapi pada 3 Agustus pukul 18.20 WIB. Pencarian pun segera dilakukan oleh tim SAR gabungan menggunakan KN SAR Yudhistira serta dua kapal nelayan yang lebih dulu menyisir sekitar 30 mil laut dari Pulau Karabak ke arah Pulau Sikakap”jelasya.
Tim SAR membagi pencarian ke dalam tiga sektor, menyisir total area seluas 230 mil laut persegi. Tim 1 dan Tim 2 menggunakan perahu nelayan serta LCR (Landing Craft Rubber), sementara Tim 3 menggunakan KN Yudhistira. Cuaca berawan dan gelombang laut berkisar antara 1,5 hingga 2,5 meter turut menjadi tantangan dalam pencarian.
“Pada pukul 09.35 WIB, KM Rezki berhasil ditemukan di koordinat 1°24’36.40″S – 100°32’50.30″E atau sekitar 8,65 mil laut dari lokasi terakhir yang diketahui. Dua awak kapal, Anton Darman (44) dan Fadil (19), dinyatakan selamat. Mereka langsung didampingi KN SAR Yudhistira menuju Dermaga Panasahan di Painan”jelasnya.
Kapal dan awak tiba dengan selamat di dermaga pada pukul 10.50 WIB. Selanjutnya, pukul 11.00 WIB, dilakukan debriefing dan seluruh unsur yang terlibat kembali ke satuan masing-masing. Operasi SAR pun diusulkan untuk ditutup karena seluruh korban berhasil ditemukan dengan selamat.
“Operasi pencarian ini melibatkan berbagai pihak, di antaranya Basarnas Padang, Pol Airud, TNI AL, BPBD Pessel, VTS, SROP, nelayan, dan masyarakat sekitar. Total personel yang terlibat sebanyak 46 orang, dengan berbagai peralatan SAR seperti KN Yudhistira, rescue car, perlengkapan medis, komunikasi, dan lainnya”ujarnya (*)








