
Pasca insiden terbakarnya rumah pompa di Depot Pertamina Teluk Kabung, di Kota Padang dan sekitarnya terjadi kelangkaan bahan bakar minyak dan menyebabkan antrian di beberapa SPBU.
Pihak pertamina yang di wakili oleh Fitri Erika, Assisten Manager External Relation Region I hari ini (16/5) mengadakakan jumpa pers dengan para wartawan di kator perwakilan pertamina di Veteran, terkait terkendalanya distribusi dari depot teluk kabung ke SPBU di Sumatera Barat.
Ia menjelaskan bahwa saat ini pihak pertamina telah ada tim teknis yang dikerahkan untuk penanganan krisis di teluk kabung.
“Saat ini kita melakukan pengalihan supply ke beberapa daerah pembantu, kita terus bekerja secara simultan, Satu memperbaiki pompa dan satu lagi mengalihkan supply poin,” ujarnya.
Untuk menunjang pengalihan Supply ini, pertamina mendapat mobil tangki tambahan sebanyak 87 buah dan semenjak jam 01.00 hingga 04.00 dini hari, mobil tambahan tersebut sudah sampai di Kota Padang dan daerah lainnya.
“Pengalihan supply point ini kita lakukan simultan karena perbaikan ini membutuhkan waktu dan alat. Kru kita sudah datang dari jakarta dan medan untuk melakukan perbaikan, hari ini kita melakukan uji coba, kalu bisa berhasil, maka pengalihan suplpy bisa kita kurangi, tapi sampai saat ini tetap kita lakukan pengalihan suplly,” sambungnya.
Total armda mobil tangki yang diperbantukan untuk pengerahan suplly itu ada sebanyak 317 buah, dimana 230 berasal dari Sumatera Barat.
“Kita membagi klaster. Untuk di Depot Bengkulu kita kerahkan untuk SPBU yang berada di pesisir selatan, Sibolga untuk SPBU yang berada di Pasaman dan Pasaman barat. Pekan baru dan Siak untuk di daerah Padang, Pariaman, Solok, Sijunjung dan Sawahlunto. Da Dumai ke SPBU di kawasan Limapuluh Kota, Payakumbuah, Agam dan Bukittinggi,” paparnya.
Ia juga mohon maaf jika terjadi gangguan, karena pihaknya membutuhkan waktu lebih lama untuk memenuhi kebutuhan dikarenakan jarak tempuh dari seluruh depot ini paling cepat 8 hingga 13 jam.
Dari 103 SPBU yang terdapat di Sumatera Barat saat ini secara perlahan sudah mulai tercover. “kita berharap dalam 1-2 hari kedepan kondisi bisa kembali normal,”
Terkait sebab kejadian, ia menjelaskan bahwa saat ini tim sedang melakukan investigasi apa yang menyebabkan terjadinya insiden tersebut. Namun untuk dugaan awal adalah konslet ketika melakukan perawatan (Maintenance), namun ia kembali menambahkn.
“Sebenarnya dari sisi metode pekerjaan, kita sudah lakukan seminimal mungkin mengambil resiko karena memang semua peralatan memang dilakukan perawatan. Karena memang ada musibah kejadian tersebut mungkin nanti akan ada tim yang menejlaskan secara detail apa penjelasanya,” sambungnya
saat ini pihak pihaknya lebih fokus kepada bagaimana perlalatan bisa di perbaiki, “Bahkan tadi pagi peralatan di datangkan dari jakarta menggunakan citilink untuk memantapkan pompa ini bisa berjalan dengan baik, agar kita tidak memerlukan waktu yang cukup panjang untuk menempuh jarak tempuh yang luar biasa jauh,” jelasnya. (Arie Huda)







