Presiden Republik Indonesia ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie memperkenalkan pesawat R80 rancangannya. Habibie mengatakan saat ini tengah bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia untuk menyiapkan pesawat terbang berkapasitas 80 penumpang.
“Ini lebih canggih dari N250. Dalam satu tahun lagi Insya Allah kita akan potong, cuting. Kita usahakan agar bisa terbang di 2017,” ujar Mantan Wakil Presiden BJ Habibie, dalam peluncuran buku Tak Boleh Lelah dan Kalah, di Gedung Bank Indonesia, Selasa (1/4/2014) seperti dilansir OkeZone.
Habibie menyampaikan, pesawat yang berlambang R yang merupakan Regional dan 80 yang menjadi lambang kapasitas penumpangnya, akan menjadi pesawat yang memiliki efisiensi lebih dari dua kali lipat dan lebih cepat dibandingkan dengan Airbus dan Boeing.
Pria yang sempat mendirikan Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) pada masa pemerintahan mantan Presiden Soeharto tersebut menuturkan, rahasia efisiensi pesawat yang akan diproduksi PT Dirgantara Indonesia ini berada pada baling-baling yang dimilikinya.
“Kenapa pakai baling-baling? Karena ini yang menentukan angin yang dingin, dan angin yang panas ada di belakang sini. Kenapa? Akan terjadi campuran angin dingin dan panas. Artinya apa, suhu tersebut akan menyebabkan ekspansi yang cukup besar. Jadi saya punya kecepatan yang lebih tinggi,” jelasnya.
Proses tersebut kemudian, yang menyebabkan R-80 memiliki efisiensi yang cukup tinggi. Bahkan menurut Habibie, efisiensi dari pesawat tersebut dapat mencapai 30 persen.
“Saya mau sampaikan bawa Airbus atau Boeing punya bay pass 12. Ini bay pass resource 40. Jadi pasar pesawat terbang ini sasarannya 30 persen lebih efisien. Selain itu kecepatannya lebih cepat sedikit,” pungkasnya.